Rabu, 14 Desember 2016

TEXTURE AND RENDERING (BLENDER)




Sejarah Texture Modelling

Menurut Alan Watt (Komputer Grafis 3D, bagian 7.3), texture mapping atau pemetaan texture merupakan salah satu perkembangan pertama untuk membuat gambar tiga dimensi menjadi benda yang lebih menarik dan lebih kompleks. Pemetaan tekstur secara umum dapat diartikan sebagai proses “melukis” sebuah gambar ke permukaan, dimana gambar yang dilukis akan ditampilkan pada model yang diinginkan. Karena gambar yang telah diberikan texture itu bisa sangat kompleks - tetapi biaya texture mapping gambar kompleks persis sama dengan texture mapping gambar sederhana. Penggunaan tekstur-pemetaan memungkinkan bentuk yang cukup sederhana untuk diberikan penampilan yang sangat realistis. Contoh sederhana, misalkan dinding planar dapat memiliki tekstur batu dan dipetakan ke model untuk gambar yang sangat meyakinkan dari tiga-dimensi dinding batu, salah satu permainan komputer yang menggunakan texture mapping yang baik adalah check out 3D.

Dengan menggunakan tekstur pada model akan memungkinkan untuk membuat sebuah desain menjadi seperti nyata. Gambar dengan resolusi yang lebih tinggi akan menghasilkan hasil yang lebih baik bila dilihat dari jarak kecil hal ini dikarenakan daerah permukaan yang dilihat tidak berubah, gambar resolusi tinggi juga menyediakan lebih banyak data untuk pemeteaan pada model tersebut. Untuk mencoba contoh tersebut, coba berjalan ke dinding dalam salah satu permainan 3D dan amati cara dinding menampilkan texturenya untuk mendapatkan efek realistis nyata (dengan asumsi tidak memiliki kartu video/VGA yang memiliki texture mapping pada perangkat keras).

Texture Mapping

Texture mapping merupakan teknik pemetaan sebuah tekstur pada pola gambar wireframe, dimana wireframe yang telah dibuat akan ditampilkan memiliki kulit luar seperti tekstur yang diinginkan. Dalam pemberian tekstur, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti:

• Menentukan tekstur:

  1.   Membaca tekstur
  2. Menandai tekstur
  3. Mengaktifkan tekstur

• Menandai koordinat tekstur pada vertek
• Menentukan parameter tekstur

Pada bidang komputer grafik, dikenal istilah Environment Mapping yang merupakan teknik untuk mensimulasikan sebuah objek agar dapat merefleksikan lingkungan sekitarnya. Blinn dan Newell ma kali mengajukan teknik ini pada tahun 1976. Dalam environment mapping, dikenal juga Cube Mapping yang merupakan bagian dari metode tersebut, dimana fungsi dari cuba mapping adalah untuk merepresentasikan lingkungan sekitarnya dengan cara “menempelkan” enam buah gambar yang berbeda di keenam sisi objek. Hal ini membuat objek seolah memiliki enam sisi pantul, yaitu depan, belakang, kanan, kiri, atas, dan bawah. OpenGL sebagai kumpulan library, fungsi, dan prosedur untuk bidang komputer grafik telah mendukung Cube Mapping sebagai salah satu teknik Texture Mapping. Kemampuan OpenGL dalam mendukung Cube Mapping membuat dunia komputer grafik memiliki fitur tambahan untuk dapat lebih menghasilkan sesuatu yang lebih realistis. Keunggulan OpenGL yang platform-independent memungkinkan kita untuk membuat grafik yang dapat dijalankan di semua sistem operasi dengan hanya sedikit penyesuaian.

Tutorial Pemberian Texture Pada Object

Tekstur adalah suatu permukaan pada benda baik batu, kayu, kain dan lain-lain yang memiliki nilai seni dan tekstur ini sangat di butuhkan dalam desain agar gambar yang dibuat lebih terlihat indah dan menarik untuk di lihat.

1. Buka aplikasi blender Anda, jika Anda belum punya aplikasi blender.

2. Jika anda menginginkan Texturing pada object. Saya sarankan terlebih dahulu mempelajari bagaimana caranya
mewarnai object menggunakan material di blender.

Setelah Anda mengetahui caranya memberikan warna material seperti gambar di bawah ini:

Caranya : Masuk ke Tab Material > Beri Nama Material > Pilih Warna

3. Setelah memberi warna lalu kita masuk ke Tab Texturing Object
Klik Tab Texture Object yang berada di samping Material Object, setelah itu Klik [+]
untuk "Add New Texture".
4. Selanjutnya  ganti Type-nya menjadi Image or Movie seperti gambar di bawah ini:
5. Lalu klik logo Open untuk membuka folder tekstur yang akan anda pilih.
6. Maka akan tampil seperti gambar di bawah ini berupa tampilan dimana kita akan mencari local area dimana kita menaruh image tekstur yang kita inginkan
Cara nya : Pilih Local Area > Pilih Image > lalu Klik Open Image
7. Kesempatan kali ini saya memilih image kayu yang telah saya save dari google, anda bisa mencari tekstur sesuai keinginan anda sendiri

Jika kita telah mengklik Open pada pemilihan Image di local area maka akan tampil preview image seperti gambar di bawah ini:
8. Untuk melihat hasil dari teksturing yang telah dibuat kalian bisa me-Render dengan menekan tombol F12
Ini adalah hasil akhir yang saya buat dengan objek cube dan saya berikan teksture kayu.


Rendering

Rendering adalah sebuah gambar output dari scene 3D atau suatu object. Fitur-fitur seperti materials, lighting, oversampling dan shadows memiliki pengaruh dalam efek dan kualitas hasil rendering. Semakin banyak fitur yang ditambahkan, maka semakin realistik hasilnya, akan tetapi akan mempengaruhi lama waktu rendering.
Pada keadaan default Blender telah dilengkapi dengan sebuah render engine (renderer), yaitu Blender Internal (BI), yang memiliki kemampuan dasar sebuah render engine, yaitu : Blender Internal baru mampu untuk menkalkulasi efek cahaya langsung (direct lighting), dan belum mampu mensimulasikan efek pantulan cahaya (indirect illumination), karena Blender Internal baru mensuport local illumination dan tidak mensuport efek global illumination (GI).
Cara cepat untuk melakukan preview quick  rendering adalah dengan menekan tombol F12, sejatinya proses rendering bergantung pada resource hardware yang dimikili, semakin kecil resource hardware yang dimiliki, semakin berat pula proses rendering, sebaliknya, semakin besar resource hardware yang dimiliki,maka proses rendering akan berjalan dengan cepat.

Referensi:
http://indoblender.org/2009/06/rendering-intro/
http://arispunisher.blogspot.com/2011/09/jenis-jenis-animasi.html
http://tutorialblender3d.blogspot.com/2009/01/rendering.html

0 komentar:

Posting Komentar