Termasuk tulisan ini juga akan membahas tema yang sama tapi Insya Allah dari sudut pandang Islam. Cinta itu anugerah dateng gitu aja, tiba-tiba muncul tanpa diundang (dah kayak jalangkung J) tidak peduli siapapa pun tua atau muda, cantik atau jelek, ganteng atau tampan (Loh? Curang nich cow) love doesn’t know difference dech. Contoh cowok kalo udah suka sama cewe. bisa lupa segalanya, mulai dari ngelamun, ketawa sendiri (cinta gila kali ya?) sampe rela ngelakuin apa aja demi ceweknya, padahal bisa aja dimanfaatin, aji mumpung jalan kemana aja dibayarin, dari makan sampai nonton, bukan sich cew matre tapi biar ngirit katanya, prinsipnyakan seefesien mungkin, klo ada yang gratisan knp gk? J. Mungkin saja si cow mati-matian nabung sebulan penuh, sampe hutang kanan kiri juga kali ya? (nah loh ada yang kesendir tuch ya? hehe) Kayaknya cewe-cewe pada gak setuju nich, tenang Sis, gak semua cewe kayak gitu kok (Jiah, pembelaan ini cuma contoh kok takutnya gue dicakar-cakar gitu sama cewe-cewe, peace).
Mungkin ada yang ogah kalo masalah pacaran dikaitkan dengan Islam? “Yang pentingkan ibadahnya..?” Islam udah ngasih aturan yang jelas, harusnya kita bisa menerima Islam dengan sepenuh pikiran dan perasaan, bukan cuma sebatas ritualnya aja atau dijadikan formalitas aja sob, Aturannya menyangkut semua hal, mulai dari aturan Negara sampai aturan bermasyarakat. Bener nih, ada yang rajin Ngaji, sholat juga gak ketinggalan tapi maksiat tetep jalan hadduch STMJ (sholat terus maksiat jalan). En soal maming (baca Malam Minggu) wajib hadir kerumah do’i. Niat ngapel sambil pamit sama ortu si pacar, mau ngajak jalan-jalan cari udara segar (bukannya sih cari oksigen di Rumah sakit J) intinya supaya bisa berdua aja. Tapikan pacarannya gue Islami? Kalo bulan Ramadahn juga kita putus dulu, ya habis itu disambung lagi” (jiah ngarep banget ya buat melegalkan pacaran, hehe) kalo gitu ngerampok secara Islami ada juga kali ya, cuma ngerampok orang kaya yang pelit en pejabat korup (dah kayak Robin Hood, aja-aja ada tuch ).
Aturan pergaulan dalam Islam
Allah berfirman :
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Isra: 32).
Tuch bukannya cuma deketinnya aja yang tidak boleh, tapi mendekati saja sudah dilarang apalagi lebih dari itu. Pacaran identik dengan berkumpul antara lawan jenis, Istilahnya berkhalwat dengan yang bukan mahrammnya, dalam Islam itukan diharamkan karena bisa menjerumus kedalam kemaksiatan en yang lebih parah berzina. Bang Napi bener juga nih, inget kemaksiatan bukan hanya ada niat si Pelaku tapi juga karena ada kesempatan, Karena kalo udah berudua-duaan yang ketiganya adalah setan (bukan Cuma itu Sat Pol PP juga ikut pantau kali ya… didiemin dulu biar ketangkep basah, nah loh pengalaman sapa tuch? J) Soalnya, kalo udah terpancing sama hawa nafsu setan gampang banget tuch ngegodainya, istilahnya tinggal tunggu jam tayang (dah kayak nonton bioskop aja).
“Katakanlah kepada orang-orang mukmin laki-laki: ‘Hendaklah mereka itu menundukkan sebahagian pandangannya dan menjaga kemaluannya ….’ Dan katakanlah kepada orang-orang mukmin perempuan: ‘Hendaknya mereka itu menundukkan sebahagian pandangannya dan menjaga kemaluannya…’.” (An-Nur: 30–31).
Menundukkan pandangan adalah menjaga pandangan, tidak dilepas gitu aja tanpa kendali sehingga dapat menelan merasakan kelezatan atas birahinya kepada lawan jenisnya yang beraksi. Pandangan bisa dibilang terpelihara jika secara tidak sengaja melihat lawan jenis kemudian menahan untuk tidak berusaha melihat mengulangi melihat lagi atau mengamat-amati kecantikannya atau kegantengannya.
Ath-Thabarani meriwayatkan, Nabi saw. bersabda yang artinya, “Awaslah kamu dari bersendirian dengan wanita, demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, tiada seorang lelaki yang bersendirian (bersembunyian) dengan wanita malainkan dimasuki oleh setan antara keduanya. Dan, seorang yang berdesakkan dengan babi yang berlumuran lumpur yang basi lebih baik daripada bersentuhan bahu dengan bahu wanita yang tidak halal baginya.”
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. telah bersabda yang artinya, “Kedua mata itu bisa melakukan zina, kedua tangan itu (bisa) melakukan zina, kedua kaki itu (bisa) melakukan zina. Dan kesemuanya itu akan dibenarkan atau diingkari oleh alat kelamin.” (Hadis sahih diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Ibn Abbas dan Abu Hurairah).
ilustrasi jangan dibaca dialognya loh
Yang terendah adalah zina hati dengan bernikmat-nikmat karena getaran jiwa yang dekat dengannya, zina mata dengan merasakan sedap memandangnya dan lebih jauh terjerumus ke zina badan dengan, saling bersentuhan, berpegangan, berpelukan, berciuman, dan seterusnya hingga terjadilah persetubuhan.
Bor en Sis, dalam Islam tidak ada Istilah pacaran, karena pada dasarnya aturan pergaulan dalam Islam adalah itfishol / “terpisah” dalam arti begini : Cowok atau Cewek hanya bergaul akrab dengan sejenisnya atau para mahrom. Berhubungan dengan lawan jenis hanya masalah Mu’amalah (bisnis, seperti dipasar antara penjual dan pembeli), Pendidikan (sperti antar dosen sama mahasiswanya) en Masalah kesehatan. Yang semuanya harus tetap sayr’i.
Qs. Annur, 27-28 :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.
Jika kamu tidak menemui seorangpun didalamnya, Maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. dan jika dikatakan kepadamu: “Kembali (saja)lah, Maka hendaklah kamu kembali. itu bersih bagimu dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
- Tempat yang kita tidak memerlukan izin pada saat masuk/melihat (contoh :lapangan, Rumah Sakit, Pasar, dll)
- Tempat khusus (tempat yang jika kita ingin masuk atau melihat maka diwajibkan untuk meminta izin, contoh ; kamar mandi rumah, mobil pribadi, ruangan pribadi)
Yang harus diperhatikan dalam pergaulan :
- Ij’tima : berkumpul, tidak ada interaksi
- A’laqoh : interaksi, tidak berkumpul. Contoh telp/sms
- Ij’tilat : berkumpul& beriteraksi, hanya masalah mu’amalat, pendidikan, kesehatan
Pernah nich gue beda pendapat masalah pacaran sama temen sendiri, jadi gue gk setuju gitu dech bukan sich gue gak laku buat pacaran, tapi banyak yang nolak sich hehe J. Bukan juga nyuruh dia putus, cuma pengen ngajak berfikir aja. Sampe pada klimaksnya di bilang ke gue “Kalo gaya hidup lu kayak gitu mending gak usah hidup di Indonesia aja..” wadduh..bingung juga tuch secara kaget temen sendiri sampe ngomong begitu. sampe akhirnya gue jawab “Sory, Sob gue hidup di bumi Allah… kalo lw gak setuju sama aturan Allah mending pergi aja dari bumi Allah” sempet terfikir itu emosi gue yang menjawab ya..? tapi ya udahlah, So gue kudu tegas walaupun gue masih belajar dalam mentaati semua aturan Islam.
Pacaran gk cuma mereka yang masih bujangan dan gadis, tapi dari usia akil balig sampai kakek nenek bisa berbuat seperti yang diancam oleh hukuman Allah. Hanya saja, yang umum kelihatan melakukan pacaran adalah para remaja.
Namun, bukan berarti tidak ada solusi dalam Islam untuk berhubungan dengan nonmahram. Dalam Islam hubungan nonmahram ini diakomodasi dalam lembaga perkawinan melalui sistem khitbah/lamaran dan pernikahan.
“Hai golongan pemuda, siapa di antara kamu yang mampu untuk menikah, maka hendaklah ia menikah, karena menikah itu lebih menundukkan pandangan, dan lebih memelihara kemaluan. Tetapi, siapa yang tidak mampu menikah, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu dapat mengurangi syahwat.” (HR Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmizi, Nasai, Ibnu Majah, Ahmad, dan Darami).
Selain hal tersebut di atas, baik itu hubungan teman, pergaulan laki-laki perempuan tanpa perasaan, ataupun hubungan profesional, ataupun pacaran, ataupun pergaulan guru dan murid, bahkan pergaulan antar-tetangga yang melanggar aturan di atas adalah haram, meskipun Islam tidak mengingkari adanya rasa suka atau bahkan cinta. Bro en sis, bahkan diperbolehkan suka kepada laki-laki/perempuan yang bukan mahram, tetapi kalian diharamkan mengadakan hubungan terbuka dengan nonmahram tanpa mematuhi aturan di atas. Kalau masih pengin juga, kalian harus ditemani kakak laki-laki ataupun mahram laki-laki kalian dan kalian harus berhijab dan berjilbab agar memenuhi aturan yang telah ditetapkan Islam.
So, bukanya jodoh itu Allah yang ngatur, ada cerita nch, dari guru ngaji gue..sich (minta izin ngutip ya pak.. hehe J). Jadi ada cowok-cewek yang udah kepalang pacaran en cinta banget… ketika mereka dalam pengajian dibahas tuch masalah pacaran kayak gini.. yang akhir nya mereka putus, “demi Islam kita putus aja yach…” katanya. wah dilema banget emang ya? (cinta deritanya tiada akhir.. L hwaach dasar Patkai). Emang berat en gang gampang tuch ambil keputusan habis udah cinta mati “I love you teu eureun-eureun” (gotong royong aja kali ya biar gk berat) Tapi kemudian mereka iklhas menerima keputusannya. Berlanjut sampe mereka dewasa, atas ijin Allah mereka dipertemukan kembali, karena ortunya udah saling kenal juga, akhirnya mereka menikah. Wahwah pastinya bahagia banget mereka. Gimana sob, mau mau mau? kalo udah siap jangan tunggu lama-lama buat ngehindar dari maksiat en fitnah lanjutkan ke pernikahan. Tapikan gk segampang yang gue omongin ya? Katanya Bang Thufail al Ghifari “nikah itu Jihad yang aduhai” (citcwiw). So, bukannya yang serius jalin hubungan tujuannya menikah? (loh kok jadi ngomongin nikah? Curhatan penulis kayaknya J)
3 Bukti Cinta SejatiRasulullah SAW pernah bersabda yang artinya :
“Bukti cinta sejati itu ada tiga, yaitu :
- 1. memilih kalam kekasihnya (Al-Qur’an) daripada kalam lain-Nya (hasil produk manusia);
- 2. memilih bergaul dengan kekasih-Nya daripada bergaul dengan yang lain;
- 3. memilih keridhaan kekasih-Nya daripada keridhaan yang lain.”
Demikian ini karena orang yang mencintai sesuatu itu, ia menjadi hambanya. Yahya bin Mu’adz berhubungan dengan pengertian ini mengatakan : “Setitik benih cinta kepada Allah lebih aku sukai daripada pahala mengerjakan ibadah tujuh puluh tahun.”
kalo virus merah jambu mulai meradang di hatimu, cuma ada satu solusi jitu: merit binti menikah. Nggak papa kok masih muda juga. Tapi kalo ngerasa belum mampu, kamu bisa rajin-rajin berpuasa untuk meredam gejolak nafsu. Dan tentunya sambil terus belajar, mengasah kemampuan, dan mengenali Islam lebih dalam, jangan lupa perbanyak kegiatan positif: ngaji dan olahraga, misalnya.
Hidup di dunia yang singkat ini kita siapkan untuk memperoleh kemenangan dihari akhirat kelak. Oleh karena itu, marilah kita mulai hidup ini dengan bersungguh-sungguh dan jangan bermain-main. Kita berusaha dan berdoa mengharap pertolongan Allah agar diberi kekuatan untuk menjalankan perintah dan meninggalkan larangan-Nya. Moga kita sukses di dunia dan di akhirat ya. Mau? Mau doooong!Semoga Allah menolong kita, amin.
(Samsi http//:saidansam.wordpress.com)