Indonesia tidak hanya memiliki tempat wisata dengan pemandangan indah, namun juga destinasi-destinasi petualangan yang dapat memuaskan pencinta alam. Salah satunya adalah Gunung Rinjani, yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Gunung Rinjani merupakan gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia setelah Gunung Kerinci, dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut. Gunung Rinjani merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani, yang mendominasi sebagian besar pemandangan pulau Lombok. Tak mengherankan bila Rinjani menjadi salah satu destinasi wisata unggulan 2012 yang dirilis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Untuk mendaki Gunung Rinjani, ada beberapa jalur pendakian. Bagi pemula disarankan untuk mendaki melewati jalur Sembalun Lawang karena mudah dijangkau dengan transportasi umum. Selama perjalanan menuju Sembalun Lawang, pendaki akan disuguhi pemandangan indah dari ngarai hijau yang hingga kini masih dihuni suku Sasak Tradisional, suku asli Pulau Lombok.
Saat tiba di Sembalun Lawang, pendaki wajib mendaftarkan diri sebelum memulai perjalanan. Disini juga tersedia jasa pemandu, porter, dan penyewaan peralatan serta perbekalan untuk mendaki gunung.
"Pendakian Rinjani dari Sembalun Lawang bisa dilakukan dalam jangka waktu dua hari satu malam hingga satu minggu, sesuai keinginan wisatawan," tutur Bohari, seorang pemandu dan porter Gunung Rinjani, seperti dikutip okezone dari blog-nya, trekkingrinjani. "Saat sebelum pendakian, sangat penting untuk memersiapkan stamina dan juga perbekalan, karena medan yang akan ditempuh cukup berat," lanjutnya.
Setelah melapor pada pos jaga taman nasional di Senaru, perjalanan diawali dengan melewati perkebunan penduduk dan mulai memasuki hutan. Setelah melewati tiga pos dengan jarak tempuh sekira lima jam, dari pos 3 (Mondokon Lolak) yang berada pada ketingian 2000 meter di atas permukaan laut dapat dilihat pos Pelawangan Senaru setelah berjalan selama dua jam.
Di pelawangan Senaru bisa dilihat Segara Anak dan Puncak Rinjani. Di sebelah barat puncak Rinjani terdapat kaldera yang memiliki sebuah danau bernama Danau Segara Anak dengan kedalaman 230 meter. Air yang mengalir dari danau ini membentuk air terjun yang sangat indah, mengalir melewati jurang yang curam.
Danau ini berisi banyak ikan seperti ikan mas, nilam dan mujair, membuatnya menjadi tempat pemancingan warga setempat. Di dekat danau ada anak Gunung Rinjani yang memiliki sumber air panas yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit kulit. Dari arah danau untuk mencapai puncak Rinjani, kita kembali menuju Pelawangan Senaru, yang merupakan camp terakhir.
“Biasanya disini pendaki akan menginap semalam, baru kemudian pagi harinya sekitar jam 2 pagi melanjutkan perjalanan menuju puncak,” tutur Bohari.
Hal ini untuk mengejar waktu melihat matahari terbit yang indah di puncak Rinjani. “Yang membuat istimewa dari puncak Rinjani adalah saat melihat matahari terbit di puncaknya, juga terlihat laut dan pulau Lombok,” tutur Robby, seorang pendaki yang kerap menyambangi Rinjani saat dihubungi okezone, beberapa waktu lalu.
“Bagi para pendaki Gunung Rinjani sebaiknya pada bulan April, Mei, Juni, Juli, Agustus September, dan sampai pada awal November. Bila pada musim hujan, saya tidak mengambil risiko jalur sangat licin dan saya harap dibatalkan,” saran Bohari.
Ia juga mengingatkan sebaiknya pendaki Gunung Rinjani di atas umur 10 tahun karena di bawah umur 10 tahun dengan ketinggian 2.600 meter suasana udara sangat padat dan tidak diperkenankan para pendaki penyakit jantung dan vertigo indikasi (daya tarik bumi bila melihat jurang ada rasa takut).
kira-kira, mungkin nggak ya, melalui sembalun lawang hingga plawangan sembalun dengan menunggang kuda?
BalasHapus